Snippet





(Positive form)         subject+auxiliary verb+main verb (v1)
    do







(Negative form)         subject+auxiliary verb+Not + main verb (V1)
do







(Interogative form)   Aux verb+Subject+main verb(V1) ?
                                      Do
a


There are three important exceptions:
  1. For positive sentences, we do not normally use the auxiliary.
  2. For the 3rd person singular (he, she, it), we add s to the main verb or es to the auxiliary.
  3. For the verb to be, we do not use an auxiliary, even for questions and negatives.
Look at these examples with the main verb like:






subjectauxiliary verbmain verb
+I, you, we, they
likecoffee.
He, she, it
likescoffee.
-I, you, we, theydonotlikecoffee.
He, she, itdoesnotlikecoffee.
?DoI, you, we, theylikecoffee?
Doeshe, she, itlikecoffee?


Look at these examples with the main verb be. Notice that there is no auxiliary:






subjectmain verb
+IamFrench.
You, we, theyareFrench.
He, she, itisFrench.
-Iamnotold.
You, we, theyarenotold.
He, she, itisnotold.
?AmIlate?
Areyou, we, theylate?
Ishe, she, itlate?

>How do we use the Simple Present Tense?

We use the simple present tense when:
  • the action is general
  • the action happens all the time, or habitually, in the past, present and future
  • the action is not only happening now
  • the statement is always true
John drives a taxi.
pastpresentfuture

It is John's job to drive a taxi. He does it every day. Past, present and future.
Look at these examples:
  • I live in New York.
  • The Moon goes round the Earth.
  • John drives a taxi.
  • He does not drive a bus.
  • We meet every Thursday.
  • We do not work at night.
  • Do you play football?
Note that with the verb to be, we can also use the simple present tense for situations that are not general. We can use the simple present tense to talk about now. Look at these examples of the verb "to be" in the simple present tense - some of them are general, some of them are now:




Am I right?
Tara is not at home.
You are happy.
pastpresentfuture

The situation is now.

 




I am not fat.
Why are you so beautiful?
Ram is tall.
pastpresentfuture

The situation is general. Past, present and future.

>Simple Present Tense Quiz

1Do you chocolate milk?
2He not want to come to the movies.
3 we too late to catch the bus?
4It a beautiful day today.
5Sorry, Lisa not here at the moment.
6 I correct?
7Robert not go to my school.
8My parents in a 2 bedroom apartment.
9We European.
10You so happy today!
Kunyit
Masakan Indonesia dikenal dengan penggunaan bumbu rempahnya yang berlimpah, sehingga memiliki citarasa yang kaya. Salah satu rempah yang sering digunakan adalah kunyit.

Selama lebih dari empat ribu tahun, ekstrak kunyit sudah digunakan untuk kosmetik, tekstil dan obat. Di India, kunyit seringkali dijadikan bedak untuk membuat wajah para wanita terlihat bersinar.
Bukan hanya itu, dari banyak penelitian kunyit terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat kunyit bagi kesehatan dari berbagai penelitian seperti dikutip dari Divine Caroline.

- Penelitian di Universitas Texas menemukan bahwa curcumin (senyawa aktif dalam kunyit) menghambat tumbuhnya sel kanker kulit dan memperlambat penyebaran sel kanker payudara.

- Beberapa dokter juga menyarankan untuk mengonsumsi kari secara teratur. Itu karena kunyit adalah bahan utama dalam bumbu kari yang bisa mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer atau pikun. Ini terbukti dengan rendahnya jumlah penyakit tersebut di India, dimana masayarakatnya sering mengonsumsi kari.

- Penelitian di Italia menunjukan penderita osteoarthritis atau nyeri sendi yang melakukan pengobatan dengan ekstrak kunyit rasa nyerinya berkurang hingga 58 persen.

- Menurut penelitian tim dari University of Maryland, Amerika Serikat, kunyit membantu penyembuhan pasien radang usus besar.
- Dalam pengobatan ayurveda di China, kunyit digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, membersihkan liver dan membuta siklus mestruasi jadi lebih teratur.

- Penelitian di University of South Dakota menemukan bahwa sel kanker yang terkena curcumin menjadi lebih responsif terhadap pengobatan kemoterapi dan radiasi.

Sumber :  VIVAnews



bawang
Di balik fungsinya sebagai bumbu dapur, bawang putih menyimpan manfaat sebagai pengawet makanan. Dengan sifat antioksidan dan antimikrobra, bawang lebih menguntungkan daripada bahan pengawet buatan.Bawang mengandung senyawa kimia yang dapat mencegah perkembangan bakteri.

"Kandungan zat antioksidan dan antimikroba bawang mentah membuatnya menjadi bahan yang baik untuk pengawetan makanan," kata Jonathan Santas, peneliti dari Departemen Nutrisi dan Bromatology University of Barcelona.

Tak hanya itu, kandungan flavonoid bawang, yang bermanfaat bagi kesehatan, mampu meningkatkan ketahanan makanan. Hasil penelitian ini menempatkan bawang sebagai alternatif alami untuk bahan pengawet dalam industri makanan.

Penelitian ini juga mengungkap keampuhan bawang merah. Senyawa fenolik di dalamnya mampu mencegah perkembangan bakteri, mikroorganisme yang menjadi pemicu kerusakan makanan.

"Bawang secara efektif dapat menunda oksidasi lemak pada emulsi minyak dan air yang akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan," kata Santas yang memublikasikan penelitiannya di International Journal of Food Science and Technology.

Sementara penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa senyawa flavonoid dalam bawang putih memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan. Bawang putih bersifat antioksidan, antiinflamasi, kardio protektif, dan antikarsinogenik. Selain ampuh mengusir flu, bawang juga bermanfaat meredakan tekanan darah tinggi.

Walau demikian, konsumsi bawang putih untuk kesehatan harus di bawah pengawasan dokter. Itu karena konsumsi yang tidak terkontrol bisa menipiskan darah, membatasi kemampuan pembekuan, dan dapat bereaksi negatif ketika berinteraksi dengan beberapa bahan obat.

Sumber : VIVAnews
Konsumsi ikan sangat baik untuk kesehatan. Kandungan omega 3 di dalamnya bermanfaat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Namun, hati-hati, pengolahan yang salah justru akan menjadi 'senjata makan tuan'. 

Seperti dikutip dari laman Aol, sebuah studi yang diterbitkan jurnal Neurology menemukan bahwa konsumsi tinggi ikan goreng bisa meningkatkan risiko stroke. Proses penggorengan telah menghilangkan kandungan asam lemak yang menguntungkan dalam ikan.

"Ketika Anda makan makanan digoreng Anda mendapat lemak teroksidasi. Itu tidak baik untuk tubuh," kata ahli gizi, Dr Douglas Husbands. "Orang mungkin membuat kesalahan dengan mengatakan, konsumsi ikan bermanfaat untuk kesehatan. Padahal ikannya digoreng sehingga hilang manfaatnya."

Penelitian melibatkan 21.675 partisipan usia rata-rata 65 tahun. Sekitar 21 persen di antaranya berasal dari dataran pantai North Carolina, South Carolina dan Georgia, di mana memiliki angka kematian akibat stroke tertinggi (gesper stroke). Sebanyak 34 persen dari kawasan rawan level selanjutnya (sabuk stroke), dan 44 persen lainnya dari sejumlah negara di Amerika.

Penelitian dilakukan dengan mewawancarai partisipan melalui telepon, diikuti pemeriksaan fisik di rumah. Mereka diminta menjawab pertanyaan tentang seberapa sering mengonsumsi tuna, kerang, tiram, ikan goreng, dan jenis ikan lainnya.

"Jika Anda lebih banyak mengolah makanan dengan cara digoreng, Anda tidak akan bisa mempertahankan apapun manfaatnya. Jika Anda hanya menumisnya dengan sedikit minyak dan menggunakan panas rendah, itu lebih baik," kata Husbands.

Husbands mengatakan, penelitian ini bertujuan untuk memberi tahu masyarakat bahwa cara mengolah makanan memengaruhi nutrisinya. "Studi ini menunjukkan bahwa cara memasak makanan lebih penting dari sekedar apa yang Anda makan."

sumber :Vivanews
Sudah banyak penelitian yang menyebut efek positif teh dan kopi bagi kesehatan. Studi terbaru menunjukkan, konsumsi dua minuman populer itu setiap hari bisa mengurangi kemungkinan terkena kanker otak.

Kesimpulan itu berdasarkan analisis data tentang kebiasaan diet lebih dari 410 ribu pria dan wanita usia antara 25 dan 70. Studi melibatkan partisipan dari berbagai negara seperti Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, Inggris, Yunani, Denmark, Norwegia, Swedia dan Jerman.

Tim merekrut para partisipan antara 1991 dan 2000 ini. Mereka kemudian melakukan pengamatan dan mempelajari kebiasaan dan kondisi kesehatan para partisipan selama 8,5 tahun. Mulai dari asupan makanan, minuman, hingga penyakit yang diderita. 

Selama penelitian, terdiagnosis sejumlah kasus baru antara lain, 343 kasus glioma 245 kasus meningioma, juga penyakit kanker lain yang memengaruhi jaringan pelindung mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Hasil penelitian menunjukkan, kopi dan teh mampu melindungi seseorang terhadap kanker otak, khususnya dalam bentuk glioma, sebuah kanker dari sistem saraf pusat yang berasal dari otak atau sumsum tulang belakang.

Tim peneliti menemukan bahwa minum 100 mL (atau 0,4 cangkir) teh atau kopi per hari atau lebih bisa menurunkan risiko glioma dengan persentase 34 persen. Studi ini diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition edisi November. (pet)
Cuaca sejuk dan bersahabat di sepanjang jalan Padang Lua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bisa langsung terasa ketika memasuki Bukittinggi. Bagi pelancong, gapura selamat datang menjadi tanda memasuki kota berhawa sejuk di Sumatera Barat ini.

Rindangnya pepohonan dan beragam jenis penginapan, restoran, serta perkantoran mengantarkan pelancong ke titik nol kota. Wilayah ini baru saja disejajarkan sebagai daerah berfasilitas wisata terbaik sejajar dengan Denpasar dan Toraja.

Titik nol kota Bukittinggi dimulai dari puncak tertinggi di kota tersebut. Itu ditandai dengan menara setinggi 26 meter bertahtakan jam berukuran besar, atau  dikenal dengan Jam Gadang, yang merupakan ikon pariwisata Sumatera Barat.

Dahulu, diperkirakan Jam Gadang berfungsi sebagai menara pengintai saat pendudukan Belanda. Lokasi Jam Gadang memang berada berhadap-hadapan dengan Istana Bung Hatta yang hanya berjarak sekitar 300 meter.

Saat pendudukan Belanda, istana tersebut menjadi kantor Sekretaris Kota Bukittinggi (Contoleur) Rook Maker. Sejarah mencatat, Rook Maker lah yang merencanakan pembangunan menara jam ini yang kemudian dirancang oleh seorang arsitek yang bernama Yazid Sutan Ameh pada 1926.

Menara yang dihiasi jam besar hadiah Ratu Belanda ini dibangun dengan dana sebesar 3.000 Gulden. Angka yang fantastis tentunya pada saat itu. Dulu, Jam Gadang yang mukanya mengarah ke empat penjuru mata angin ini menjadi satu-satunya bangunan tertinggi di Bukittinggi. Tetapi saat ini, banyak bangunan lain seperti hotel dan pusat perbelanjaan yang menyaingi tingginya menara jam tersebut.

Jam Gadang tercatat melakukan evolusi bentuk, khususnya bagian puncak menara. Saat dibangun pertama kali oleh pemerintah Belanda, puncak bangunan ini dihiasi kubah bundar khas bangunan eropa dengan patung ayam jantan. Pada masa pendudukan Jepang, kubah tersebut digantikan dengan atap klenteng sebagai lambang kejayaan Ras Kuning.

Baru pada masa kemerdekaan, puncak Jam Gadang diganti dengan bentuk atap rumah gadang bergonjong menandakan budaya Minangkabau. Angka penunjuk Jam Gadang bercirikan angka romawi. Uniknya, angka IV Romawi dituliskan dengan secara berbeda yakni IIII.

Puas melihat keindahan Jam Gadang, pelesiran bisa dilakukan ke sejumlah tempat bersejarah lainnya di Bukittinggi. Paling dekat dari area ini adalah Istana Bung Hatta yang sempat dijadikan sebagai kantor oleh proklamator kemerdekaan tersebut. Dari dalam kantor istana—sayap kiri bangunan berlantai dua itu—terlihat jelas panorama keelokan alam tiga gunung: Marapi, Singgalan, Sago.

Tak jauh dari Istana Bung Hatta, pengunjung bisa menapaki jalan di Pasar Atas menuju rumah kelahiran Sang Proklamator. Menelusuri jalan-jalan kecil yang memadati areal Pasar Atas, sebuah tangga akan menghubungkan pengunjung dengan Pasar Bawah. Tangga yang lumayan curam ini sering disebut warga setempat dengan nama ‘Janjang 40’ (tangga 40).

Nama tangga ini tidak menunjukkan jumlah anak tangga yang akan ditempuh. Jika dihitung, jumlahnya jauh lebih besar dari namanya. Begitu sampai di Pasar Bawah, sekitar 300 meter ke arah Payakumbuh, ada sebuah rumah berlantai dua yang menarik untuk dikunjungi.

Dindingnya beranyaman rotan dan bagian pondasi ditopang dengan bangunan permanen. Rumah kayu berlantai dua ini merupakan rumah kelahiran Bung Hatta dan tempat proklamator ini menghabiskan masa kecilnya. Di bagian belakang rumah terdapat dua lumbung padi dan ‘garase’ andong miliki keluarga Bung Hatta.

Sejumlah furnitur seperti meja, kursi, lemari, ranjang tidur Bung Hatta dilahirkan, serta ruang baca sang proklamator ini ditata menyerupai aslinya. Foto-foto Bung Hatta serta sepeda ontel miliknya bisa dijumpai di sini.

Puas berjalan-jalan di lokasi bangunan bersejarah ini, perjalanan bisa dilanjutkan untuk mengarungi kawasan Ngarai Sianok di jalan Panorama. Dari kediaman Bung Hatta, Delman bisa mengantarkan pengunjung kembali ke jantung kota—kawasan Jam Gadang.

Dari Jam Gadang, perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni jalan beraspal menuju Panorama yang berjarak sekitar satu kilometer. Keindahan Ngarai Sianok sering dijadikan wisatawan untuk menikmati matahari terbenam. Puas menikmati keelokan kota, sejumlah penginapan dengan harga beragam bisa dijadikan tempat menginap pengunjung melewati malam.

Hemm.,jadi ingat kampung halaman nihh penulis.,.hehehe

Banyak orang mengonsumsi suplemen vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, benarkah konsumsi vitamin C berdosis tinggi lebih baik?

Mengonsumsi vitamin C berlebih bisa menimbulkan efek samping yang mengganggu kesehatan tubuh. Sebab, vitamin C umumnya bersifat asam. Dengan pH keasaman yang lebih tinggi dari pH keasaman lambung, vitamin C bisa memicu terjadinya iritasi lambung.

“Mengonsumsi vitamin C berdosis tinggi secara berlebihan tidak dianjurkan karena dapat juga meningkatkan risiko batu ginjal,” kata dr Helmin Agustina S dari Consumer Health Division PT Kalbe Farma, Tbk. 

Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG), konsumsi vitamin C untuk orang Indonesia sebesar 90 mg per hari sudah cukup menunjang tubuh bugar. Namun, jumlah dosis bisa ditambah pada kondisi aktivitas berlebihan seperti saat melakukan latihan berat ataupun saat kondisi sakit.


Sifat vitamin C yang mudah larut dalam air membuatnya tidak bisa tersimpan terlalu lama dalam tubuh. “Apabila sel seluruh sel tubuh sudah jenuh, maka sisanya dibuang melalui urin. Jadi mengonsumsi vitamin C berdosis tinggi tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh bagi mereka yang memiliki kondisi tubuh normal atau dalam keadaan sehat,” katanya.


 sumber : VIVAnews